»

Karburator

KARBURATOR
 
 Sejarah System Pembentukan Bahan bakar Dan Udara

1. SISTEM KARBURATOR VM
    berikut ini adalah karburator type lama dimana sangat sederhana..




kelebihan = tenaga awal motor lebih responsif serta baik untuk kecepatan rendah
kelemahan = konsumsi bensin boros dibanding type2 karburator baru

2. SISTEM KARBURATOR SU

karburator SU adalah karburator generasi ke 2 dimana kelebihannya berikutkonsumsi bahan bakar lebih irit karena pembukaan trottle valve lebih lembut,tetapi kelemahannya tarikan awal motor lambat

3. SISTEM INJEKSI



salah satu tehnologi terbaru yang sempurna dalam fungsi pembentukan campuran dan pengatur perbandingan campuran bensin dan udara salah satu kelebihaanya adalah bensin irit , lebih responsif dan emisi gas buang kecil,

servisSISTEM KARBURATOR VM PEMBONGKARAN
1. tutup kran bensin dari tangki yang menuju ke karburator
2. lepas kran bensin di karburator dengan obeng kembang
3. lepas skep beserta jarum skepnya dengan memutar ulir tutupnya
4. lepas karburator dengan saringan udara menggunakan obeng kembang
5. lepas karburataor dengan kepala silinder menggunakan kunci 10
6. buka karburator menggunakan obeng kembang
7. lepas pelampung beserta jarum pelampungnya
8. lepas main jet nya beserta needle jet holder dan needle jet nya menggunakan obeng kembang
9. lepas slow jet nya menggunakan obeng min
10. lepas stop screw serta pilot screw nya menggunkan obeng min
PEMERIKSAAN BAGIAN KONDISI SOLUSI
1 Pelampung
  - Kotor = Dibersihkan dengan bensin
  -Bocor = Diganti
2 Jarum pelampung
  -Kotor = Dibersihkan
  -Tidak = tepatDisetel
3 Main jet,needle jet holder,needle jet tersumbat Dibersihkan/ disemprot kompresor
4.Slow jet
  -tersumbat= Dibersihkan/disemprot kompresor
  -Rusak=Diganti
5 Saluran bensin ke karburator tersumbat Dibersihkan/disemprot kompresor
6 Saluran pembuangan tersumbat Dibersihkan/disemprot kompresor
7 Saluran udara tersumbat Dibersihkan/disemprot kompresor

PEMASANGAN
1. pasang kembali main jet,needle jet holder,needle jet dan slow jet nya menggunkan obeng kembang
2. pasang kembali stop screw dan pilot screw nya
3. stel dan pasang kembali jarum pelampung beserta pelampungnya
4. pasang kembali karburator seperti semula
5. pasang kembali kran bensin dan buka(ON)
Untuk mengetahui pas tidaknya pelampung kurang lebih 1 menit tutup kembali kran bensin dan lepas
Bongkar kembali karburator secara perlahan
Lepas jarum pelampung dan pelampungnya
Lihat permukaan bensin di dalam mangkok karburator sampai batas atas mangkok karburator
Jika ketinggian yang kosong tersebut 7-10 mm berarti setelan pelampung sudah tepat
Jika ketinggian yang kosong tersebut kurang dari 7 mm berarti bensin di dalam karburator tersebut terlalu banyak/banjir penyetelannya: lidah pelampung direnggangkan
Jika ketinggian yang kosong tersebut lebih dari 10 mm berarti bensin didalm karburator tersebut terlalu kurang penyetelannya : lidah pelampung dirapatkan

PENYETELAN
Jika karburator sudah terpasang dengan benar pada montor selanjutnya langkah penyetelan
1. motor dihidupkan
2. tarik gas pada montor putaran tinggi
3. putar baut udara ke kiri sampai habis
4. lalu putar ke kanan dan cari suara putaran gas yang tepat
    - untuk putaran baut gas yang masih standart
      Motor Bebek : 2 setengah putaran
      Motor Sport : 1 putaran
5. lepas gas
6. atur gas dengan baut gas




KLEP/ KATUP
servisPEMBONGKARAN
1. lepas tutup untuk mur 14 pada magnit
2. lepas tutup tanda top yang ada di magnit pada bak magnit bagian atas
3. lepas tutup gir kamprat
4. lepas tutup katup masuk
5. lepas tutup katup buang

PENEPATAN TMA PISTON (TOP)
1. putar rotor magnit berlawanan arah jarum jam dengan kunci 14 pada mur 14di rotor magnit
2. putar terus rotor magnit sampai katup masuk tertekan dan kembali lagi(kompresi)
3. putar sedikit lagi sampai tanda T atau TOP magnit tepat/sejajar pada spi bak rotor bagian atas
4. juga tanda spi pada gir kamprat tepat/sejajar dengan tanda coakan pada bak gir kamprat

PENYETELAN
1. kendorkan mur pengikat klep terlebih dahulu
2. kendorkan baut penyetel klep
3. masukkan fuller yang telah ditentukan ukurannya pada gap klep
4. stel dengan baut penyetel dengan memutar ke kanan dan kiri sambil menarik-narik fuller dengan merata      untuk mengetahui kerenggangan gap klep nya
5. apabila tarikan fuller terasa agak menggigit/seret berarti sudah pas
6. tahan baut penyatel dengan kunci klep
7. kencangkan mur pengikat untuk mengunci setelan tersebut dengan kunci 9
8. setel kedua klep tersebut (IN dan EX)

PEMERIKSAAN
1. setelah kedua klep (IN dan EX) disetel seperti di atas
2. putar rotor 1x lagi berlawanan arah jarum jam sampai top kompresi seperti di atas
3. periksa kedua kerenggangan gap klep (IN dan EX)
4. jika berubah berati stelan kurang kencang stel seperti diatas dengan kencang dan priksa terus sampai tidak berubah
5. jika sudah tidah berubah berarti sudah tepat

PEMASANGAN
1. tutup kembali untuk penutup mur 14 pada rotor magnit
2. tutup kembali untuk penutup top pada magnit pada bak magnit bagian atas
3. tutup kembali untuk penutup gir kamprat
4. tutup kembali untuk penutupkatup masuk
5. tutup kembali untuk penutup katup buang

CVT MATIK

CVT atau continous variable transmission adalah bagian yang membedakan antara motor matik dan motor manual.. Bagian inilah yang melakukan segala hal terkait dengan kinerja kopling dan perpindahan gigi secara otomatis Dengan teknologi otomatis ini, pengendara cukup memutar grip gas, motor langsung melaju tanpa harus berpikir memasukkan gigi percepatan. Cara kerja mesin CVT cukup sederhana, yaitu mengandalkan gerakan roda melalui sabuk (drive belt) yang menggantikan fungsi rantai pada motor konvensional.Umumnya, ada komponen utama dalam rumah CVT ini, yaitu puli depan (drive pulley), puli belakang (driven pulley) dan sabuk (drive belt) yang menghubungkan keduanya. Puli depan terhubung ke kruk as. sedangkan puli belakang dihubungkan ke as roda. Di dalam puli terdapat roller yang bersama belt berfungsi layaknya rantai pada sepeda motor manual.Pada skuter matik, rumah CVT biasanya ditempatkan di bagian kiri belakang. Namun, nanti pada motor bebek matik, CVT mungkin akan ditempatkan di bagian tengah, di ruang kopling pada mesin bebek konvensional. Dengan demikian, puli belakang tidak terhubung langsung ke as roda tapi terhubung ke final gear dan rantaiSemua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matik kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine(kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini.

Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga.

Perawatan CVT :
1. Ruangan pada CVT harus kering dan bersih, tidak memerlukan pelumasan atau penyetelan.
2. Ukur diameter dan panjang v-belt saat kurang lebih 25.000 km.
3. Memasang gasket dan lem harus presisi agar tidah menimbulkan kebocoran
4. Bersihkan debu dan gram di sekitar puley dengan membuka lubang intip.

DIESEL
Pada motor diesel ini berbeda dengan motor bensin yang menggunakan karburator untuk mencampur udara dan bensin kemudian dialirkan ke ruang bakar melalui intake manifol untuk dibakar,.tapi pada motor diesel ini yang dialirkan ke ruang bakar oleh intake manipol adalah udara murni dan kemudian saat kompresi bahan bakar berupa solar disemprotkan oleh nozle ke ruang bakar berupa kabut yang ditekan dari bosh pomp/ pompa
motor diesel inipun tidak menggunakan busi untuk proses pembakaran tapi ada juga yang hanya sebagai busi pijar itupun Cuma untuk pembakaran awal.
Penservisan
Bagian- bagian motor diesel
PISTON
Pembongkaran piston
1. lepas tutup mesin diesel bagian depan
2. lepas roda gila dengan tracker
3. lepas noken as
4. lepas baut metal jalan
5. tarik seker keluar

pemeriksaan piston
1. kondisi= Penuh kerak
    Solusi = dibersihkan
2. kondisi= retak
    Solusi = ganti
3. kondisi= berlubang
    Solusi = ganti
pemasangan piston
1. pasang piston dengan alat snap ring
2. pukul pelan-pelan sehingga piston masuk silinder
3. pasang kembali semua komponen yang dilepas tadi
4. kencangkan baut metal jalan dengan kunci moment

BOSH POM
bosh pom adalah suatu alat kelengkapan pada mesin diesel yang tugasnya menekan bahan bakar solar dari tangki ke nozle untuk dikabutkan di ruang bakar.

Langkah kerja dari bosh pomp
1.pengisapan bahan bakar
Bila plunger didorong kembali tmb oleh plunger spring, bahan bakar akan turun keruang tekan. Melewati lubang bawah . Dari ruang bakar

2.penekanan bahan bakar
Bila plunger ditekan naik oleh putaran fuel cam dan kepala dari plunger menutup lubang bawah . Tekanan di ruang tekan . Akan menekan dilivery valve . Sampai terbuka. Seterusnya bahan bakar didorong sampai ke nozle.

3.penekanan bahan bakar lanjutan
Sementara plunger bergerak naik, penekanan bahan bakar terus berjalan naik

4.akhir penekanan bahan bakar
Karena plunger terus bergerak naik dan akhirnya alur pengatur . Bertemu dengan lubang bawah . Maka bahan bakar yang bertekanan pada ruang tekan . Dikembalikan lewat alur pengatur melalui alur penghenti.Gerakan langkah dari 1 sampai dengan 4 adalah gerakan langkah dari sebuah plunger pada bosh pomp/ pompa bahan bakar.

Cara kerja Penambahan dan pengurangan bahan bakar

1.bila contol reck . Ditempatkan pada posisi stop. Plunger akan berputar ke posisi dimana alur penghenti  Bertemu dengan lobang bawah. Oleh karena itu tidak ada bahan bakar yang diinjeksikan
2. bila plunger diputar oleh control rack kearah tanda panah ,maka bahan bakar mengalir ke nozle. Jumlah bahan bakar yang dialirkan sesuai jarak antara (yang dibuat oleh) lobang bawah dengan alur pengatur (A) seperti pada gambar 2.
3. bila contorl rack diputar sampai batas akhir seperti yang ditunjukkan arah panah , maka jarak yang dibuat oleh lubang bawah dengan alur pengatur merupakan jarak maksimal dan bahan bakar yang dialirkan maksimal pula .(gmbar 3)

GOVERNOR
governor merupakan seperangkat alat pada mesin diset yang berfungsi untuk mengendalikan putaran mesin sekaligus out put dayanya yang bekerja berdasarkan azas sentrifugal.
Cara kerja governor ini adalah pada saat mesin dihidupkan ada alat kupu- kupu yang menempel di engkol disinilah karena adanya gaya sentrifugal maka kupu- kupu ini terhentak keluar sehingga mendorong berlawanan tuas gas yang ada ada pada bosc pomp yang saling berkaitan.
Menurut jenisnya governor ini ada dua :
1. Dengan menggunakan gaya sentrifugal dari putaran roda gigi engkol
2. Dengan menggunakan gaya hisapan piston

Karena governor ini menggukan gaya dari roda gigi engkol maka perawatan dan perbaikannya kita harus memeriksa dan menempatkan semua roda gigi yang berhubungan dengan roda gigi engkol dengan tepat sesuai tanda-tanda nya yang berupa angka.

KATUP/KLEP
SKEMA DIAGRAM KLEP/KATUP MOTOR DIESEL
Tujuan dari penyetelan kerenggangan katup adalah dimaksudkan agar diperoleh waktu yang tepat saat katup membuka dan mmenutup kembali.
Dan yang perlu diperhatikan adalah :

1. Penyetelan kerenggangan katup masuk dan buang sama besar
2. Dilaksanakan pada saat mesin dalam keadaan berhenti
3. Dilaksanakan pada saat kedua klep dalam keadaan tertutup, atau posisi piston pada akhir langkah kompresi.

Prosedur penyetelan :

1. Putarkan flay wheel sampai terasa adanya pemampatan
2. Tarik level decompress,sehingga flay wheel mudah digerakkkan dan tepatkan tanda”T” pada flay wheel dengan tanda panah yang tertera pada hopper atau cover fan
3. Bukalah head cover
4. Kendorkan lock nut dari screw rocker arm, sehingga scew mudah diputar
5. Putarkan screw , ukurlah jarak antara paruh rocker arm dengan batang valve dengan menggunakan fuller gauge dengan jarak kira-kira 0,20 mm (0,140-224)
6. Kencangkan kembali lock nut dan pasang kembali head cover.

NOZLE
Nozle adalah suatu alat yang befungsi sebagai pengabut bahan bakar pada ruang bakar yang dialirkan dari tekanan bosc pomp.
Ada beberapa jenis nozle
1. Nozle jenis pin
Nozle jenis pin ini biasanya paling banyak digunakan pada ruang bakar jenis indirect injection (pembakaran tidak langsung). Nozle jenis pin ini ada dua jenis yaitu
   a) Pintel
   b) trothel
2. Nozle jenis hole
Nozle jenis hole ini biasanya digunakan pada ruang bakar jenis direct injection (pembakaran langsung) dan nozle hole ini ada dua jenis yaitu
   a) Jenis lubang saatu
   b) Jenis lubang banyak
Pada mesin diesel injector/nozle inilah yang sering terjadi masalah, dari situlah kita harus sering melakukan servis dan pengecekan :
  1) Lepas nozle dari dudukan pada diesel
  2) Bongkar semua komponen nozle satu persatu
  3) Bersihkan semua komponen
  4) Periksa semua komponen
  5) Jika ditemukan suatu keausan segera ganti
  6) Pasang kembali semua komponen satu persatu
  7) Dan setel nozle pada ulir atau sim nya, tergantung pada jenis nozle nya
  8) Pasang kembali nozle pada diesel.

Siapa Bilang ‘Superfood’ Harus Mahal? Ini Buktinya!

Superfood adalah setiap jenis makanan yang mengandung nutrisi lengkap. Ada banyak sekali jenis buah-buahan dan sayuran yang termasuk dalam superfood, dan beberapa di antaranya dapat dengan mudah Anda temukan di supermarket ataupun pedagang sayur keliling.





Siapa-Bilang-Superfood-Harus-Mahal-Ini-Buktinya

Acai berry memang diakui memiliki tingkat antioksidan dan kandungan mineral yang luar biasa, tetapi tidak mudah untuk menemukannya di pasaran. Jenis rumput laut seperti spirulina adalah salah satu makanan super, tapi beberapa dari Anda mungkin sedikit kesulitan untuk menemukan spirulina yang masih segar.
Berikut ini adalah daftar superfood murah yang bisa Anda dapatkan di supermarket, toko buah dan sayur, bahkan pedagang sayur keliling sekitar Anda.

Tempe

Tempe bisa dijadikan alternatif pengganti daging. Sebab, tempe merupakan bahan pangan berprotein nabati yang bernilai tinggi. 100 gram tempe mengandung 18,3 protein, sedangkan 100 gram daging mengandung 18,8 dan 100 gram telur mengandung 12,2 protein. Karena proteinnya yang hampir sama dengan daging, maka tempe bisa dijadikan pilihan tepat sebagai superfood murah meriah.

Wortel

Wortel adalah salah satu sumber vitamin A terbaik yang sangat bermanfaat untuk organ penglihatan. Selain itu, wortel juga merupakan sumber dari beberapa vitamin dan gizi lainnya, yaitu vitamin K, vitamin C, serat, kalium, mangan, dan vitamin B6. Vitamin C dan A merupakan sumber antioksidan penting yang dibutuhkan oleh tubuh.

Strawberry

Sebenarnya semua jenis berry telah memiliki kemampuan yang baik sebagai antioksidan, tetapi jenis berry lainnya agak sulit untuk ditemukan di pasaran di Indonesia. Strawberry kaya akan vitamin A, C, dan K serta mengandung mineral penting seperti folat, kolin, serat, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium.

Bayam

Kandungan gizi dari superfood berwarna hijau tua ini telah diakui sebagai salah satu yang terbaik. Bayam merupakan “gudang” zat-zat penting yang berguna bagi tubuh, seperti: mangan, folat, magnesium, besi, kalsium, kalium, dan tryptophan. Bayam juga mengandung vitamin A, K, C, dan B2. Warna hijau tua dari bayam memiliki keistimewaan karena mengandung antioksidan yang sangat khas.

Jamur

Jamur adalah ciptaan alam yang paling unik karena mereka bukanlah tanaman sungguhan yang bahkan tidak memiliki akar. Jamur adalah anggota dari keluarga fungi. Anda tidak perlu meragukan kehebatan jamur karena semua jenis jamur mengandung kandungan gizi yang tinggi seperti selenium, vitamin B kompleks, tryptophan, tembaga, dan kalium bersamaan dengan fitonutrien. Jamur memiliki kekuatan antioksidan hebat untuk membersihkan tubuh dari radikal bebas berbahaya.

Ubi Jalar

Jenis umbi-umbian yang satu ini memang termasuk makanan yang sangat bergizi. Warna oranye di dalamnya mengandung beta-karoten yang berguna untuk pengolahan vitamin A dalam tubuh. Ubi jalar juga merupakan sumber vitamin C, kolin, dan serat, serta memiliki kandungan protein-antioksidan yang sangat berkualitas tinggi. Ubi jalar sangat mudah untuk diolah sebagai menu makanan yang bergizi, salah satunya bisa direbus maupun digoreng.

Sistem EBD

PENJELASAN MENGENAI SISTEM EBD

  1. Sistem EBD (Electronic Brake force Distribution) adalah sub bagian dari sistem ABS yang gunanya untuk mengontrol secara efektif pemakaian roda-roda belakang sebagai adhesi (perekat). Untuk penggunaan selanjutnya, pengembangan peralatan ABS dikontrol oleh selip roda belakang dengan range pengereman memihak. Gaya pengereman dipindahkan bahkan bisa lebih mendekati optimal dan dikontrol secara elektronik, kemudian disalurkan ke proportioning valve yang membutuhkannya.
    Proportioning valve, karena merupakan alat mekanikal maka mempunyai keterbatasan dalam mendistribusi gaya rem secara ideal ke roda belakang, begitu juga saat mendistribusikan gaya rem secara seimbang yang mengacu pada beban atau berat kendaraan yang bertambah. Dan apabila ada kerusakan, pengemudi tidak dapat mengetahui adanya kerusakan tersebut. EBD dikontrol oleh ABS Control Module, sepanjang waktu menghitung rasio selip setiap ban dan mengatur tekanan rem roda belakang supaya tidak melebihi dari roda depan. Jika EBD mengalami kegagalan, lampu peringatan EBD (parking brake lamp) akan menyala.
  • KEUNTUNGAN EBD
        1.(Load sensitive) proportioning valve
        2.Meningkatkan kontribusi rear axle ke gaya pengereman
        3.Mendekati distribusi gaya pengereman yang ideal (lurus dan berbelok)
        4.Bisa beradaptasi terhadap beban yang berbeda
        5.Distribusi pengereman yang tetap konstan meskipun kendaraan dipakai untuk jangka waktu yang lama
        6.Adanya monitor untuk fungsi EBD
        7.Minimal extension of ABS hardware required

  • KONSEP
        - Penggunaan komponen ABS yang sudah ada
        - Fungsi diperloleh melalui tambahan perangkat lunak

  • KEAMANAN
        - Kerusakan bisa diketahui melalui lampu peringatan
        - Layout sistem dasar pengereman

  • KERUGIAN
        - Tidak ada alat cadangan jika sistem EDM mengalami kerusakan

2. KURVA DISTRIBUSI GAYA PENGEREMAN YANG IDEAL





3. PENGARUH EBD
    -Kemampuan jarak henti menjadi lebih baik
    -Tingkat keausan dan suhu pada front brake pad wear berkurang
    -Saat pengereman dibelokan tingkat kestabilan kendaraan meningkat
    -Kemungkinan penurunan biaya dengan menghilangkan proportioning valve

Sistem EFI


SISTEM EFI


  •   URAIAN
      Sistem efi menentukan jumlah bahan baker yang optimal ( tepat ) disesuaikan dengan jumlah bahan bakar dan temperatur udara yang masuk , kecepatan mesin,temperature air pendingin posisi katup throtelvalve,pengembunan oxsigen di dalam exhaust pipe,dan kondiai lainnya.Sistem efi menjamin pencampuran udara dan bahan bakar ideal dan efisien.   

  • MACAM SISTEM EFI  
    1. Sistem D-EFI ( Manifold Pressure Control Type )    
      D-EFI mengukur tekanan dalam intake manifold dan menghitung jumlah udara yang masuk . Tetapi tekanan udara dan jumlah udara tidak dalam konvesi yang tapat ,sehingga masih belum akurat disbanding dengan L-EFI.

    2.   Sistem L-EFI ( Airflow Control Type ) Dalam L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang masuk ke intake manifold dan bias mengukur jumlah udara dengan akurat serta dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tapat disbanding dengan D-EFI.     
  •  SUSUNAN DASAR SISTEM EFI Sistem efi dibagi jadi 3 sistem : system bahan bakar , system induksi udara ,system pengontrol elektronik.
    1. SISTEM BAHAN BAKAR Bahan bakar dihisab oleh pompa ke saringan kemudian di kirim ke injector dan colt start injector.Tekanan di fuel line di control pressure regulator dan kelebihan bahan bakar di kembalikan ke tangki.Bahan bakar di injeksikan ke intake manifold sesuai injection signal dan colt start injector menginjeksikan bahan bakar ke intake chamber langsung saat cuaca dingin sehingga mesin bias hidup 
    2. SISTEM INDUKSI UDARA ( AIR INDUCTION SYSTEM ) Bila mesin dingin air valve mengalirkan udara ke intake chamber langsung dengan membypass throtel.Air valve mangalirkan udara secukupnya ke intake chamber untuk menambah putaran fast idle,tanpa memperhatikan throtel terbuka atau tertutup .Jumlah udara yang masuk di deteksik oleh air flow meter ( L-EFI ) atau manifold pressure sensor ( D-EFI ).
    3. SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)
      Sistem control elektronik ( electronic control system ) ,termasuk sensor dan computer untuk menentukan ketepatan jumlah penginjeksian bahan bakar sesuai signal yang diterima dari sensor.Sensor ini untuk mengukur jumlah bahan bakar yang di hisab, beban mesin,temperature air pendingin,temperature udara ,saat akselerasi .Komputer mengukur jumlah yang tepat dan ideal agar menghasilkan tenaga yang maksimal .

Pusat Listrik Tenaga Air

PUSAT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PUSAT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

1.      PENGGERAK MULA ( PRIME MOVER )
Energi/Daya Listrik yang dihasilkan Generator didapat dari Energi Mekanis ( putaran ), Generator yang digerakkan oleh Penggerak Mula ( Prime Mover ) diantaranya : Mesin Diesel, Turbin Gas, Turbin Air, Turbin Uao dll.
Pemilihan Pengerak Mula ( Prime Mover ), didasarkan :

  • Ketersediaan Energi Primier
  •  Lokasi/Kondisi Geografis
  •  Tingkat Ke Ekonomian dll.
Perkembangan Penggerak Mula ( Prime Mover ) berupa gabungan Turbin Uap dan Turbin Gas untuk mendapatkan tingkat Effisiensi Thermal yang optimal

2.Sistem Air dan Uap
       Air laut yang jumlahnya melimpah dipompa oleh CWP (Circulating Water Pump) (1) yang sebagian besar dipakai untuk media pendingin di Condenser (6) dan sebagian lagi dijadikan air suling di Desalination Evaporator (2). Setelah air menjadi tawar, kemudian dipompa oleh Distillate Pump (3) untuk kemudian dimasukkan ke dalam Make Up Water Tank (4) yang kemudian dipompa lagi masuk ke sistem pemurnian air (Demineralizer) dan selanjutnya dimasukkan ke dalam Demin Water Tank (5). Dari sini air dipompa lagi untuk dimasukkan ke dalam Condenser berfungsi sebagai air penambah bersatu dengan air kondensat. Air kondensat yang kondisinya sudah memenuhi persyaratan  boiler  dipompa lagi dengan menggunakan pompa kondensat, kemudian masuk ke dalam 2 buah pemanas Low Pressure Heater (7) dan mengalir ke Deaerator (8). Untuk mengeluarkan atau membebaskan unsur O2 yang terkandung dalam air. Selanjutnya air tersebut dipompa lagi dengan bantuan Boiler Feed Pump (9) dipanaskan lagi di dalam 2 buah High Pressure Heater (10) untuk diteruskan ke dalam boiler yang terlebih dahulu dipanaskan lagi dengan Economizer (11) baru kemudian masuk ke dalam Steam Drum (12). Proses pemanasan di ruang bakar menghasilkan uap jenuh dalam steam drum,Guna mendapatkan uap yang kering dipanaskan lagi oleh Superheater (14) untuk kemudian dialirkan dan memutar Turbin Uap (15). Uap setelah memutar sudu  yang keluar turbin diembunkan dalam condenser dengan bantuan pendinginan air laut, kemudian air kondensat ditampung di hot well.
3. Sistem Bahan Bakar
Bahan bakar minyak residu/MFO dialirkan dari kapal/tongkang (16) ke dalam Pumping House (17) untuk dimasukkan ke dalam Fuel Oil Tank (18). Dari sini dipompa lagi dengan fuel oil pump selanjutnya masuk ke dalam Fuel Oil Heater (19) untuk dikabutkan di dalam Burner (20) sebagai alat proses pembakaran bahan bakar dalam Boiler.
4. Sistem Udara Pembakaran
Udara di luar dihisap oleh FDF (Forced Draft Fan) (21) yang kemudian dialirkan ke dalam pemanas udara (Air Heater) (22) dengan memakai gas bekas sisa pembakaran bahan bakar di dalam Boiler (13) sebelum dibuang ke udara luar melalui Cerobong/Stack (23).
5. Sistem Penyaluran Tenaga Listrik
Perputaran Generator (24) akan menghasilkan energi listrik yang oleh penguat/exciter tegangan mencapai 11,5 kV, kemudian oleh Trafo Utama/Main Transformater (25) tegangan dinaikkan menjadi 150 kV. Energi listrik itu lalu dibagi melalui Switch Yard / Gardu Induk (26) untuk kemudian dikirim melalui Transmisi Tegangan Tinggi (27). Kemudian, tenaga listrik itu dialirkan lagi pada para konsumen.
Aliran sungai dengan sejumlah anak sungainya memiliki debit air yang sangat besar. Air itu ditampung dalam waduk berkapasitas 875.000.000 m3. Dari waduk, air dialirkan melalui Pintu Pengambil Air atau Saringan (1), yang pengaturannya dilakukan lewat Pusat Pengendali Bendungan (2), selanjutnya masuk ke dalam Terowongan Tekan (3). Sebelum memasuki Pipa Pesat (4), air itu harus melewati Tanki Pendatar (5) yang berfungsi untuk mengamankan pipa pesat, apabila terjadi tekanan mendadak/tekanan kejut saat Katup Utama (8) tertutup/ditutup seketika. Setelah katup utama dibuka, aliran air memasuki Rumah Keong (6). Aliran air yang bergerak memutar itu berfungsi menggerakkan Turbin (7). Dari turbin air keluar melalui Pipa Lepas (9), dan selanjutnya dibuang ke Saluran Pembuangan (10). Poros turbin yang berputar tadi dikopel dengan Poros Generator (11). Oleh Trafo Utama (12), tegangan listrik itu dinaikkan dari 16,5 kV menjadi 500 kV. Kemudian aliran listrik bertegangan tinggi itu dikirim ke Gardu Induk melalui Serandang Hubung (13) serta Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (14).
6.KASKADE
Sistem kaskade adalah adanya dua atau lebih PLTA dalam satu aliran sungai. Air buangan PLTA yang berada di sebelah hulu, ditambah dengan air dari sungai lainnya, dimanfaatkan oleh PLTA yang berada di sebelah hilirnya. Sistem kaskade ini tidak diperlukan persyaratan khusus, sepanjang secara teknis dan ekonomis memungkinkan.
Sistem kaskade di Indonesia, antara lain:
PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PO Jatiluhur yang memanfaatkan aliran sungai Citarum.
PLTA Plengan, PLTA Lamajan, dan PLTA Cikalong, yang memanfaatkan aliran sungai Cisangkuy.
PLTA Silorejo, PLTA Sutami, PLTA Wlingi, dan PLTA Lodoyo, yang memanfaatkan aliran sungai Brantas.

7. STATUS UNIT PEMBANGKIT
STATUS UNIT PEMBANGKIT merupakan kondisi kesiapan Unit Pembangkit yang diakibatkan oleh beberapa variabel seperti  :
1.         OUTAGE.
2.         DERATING.
3.         RESERVE SHUTDOWN (RS) & NON CURTAILING (NC).

1.      OUTAGE
OUTAGE didefinisikan sebagai suatu unit pembangkit tidak sinkron ke jaringan dan bukan dalam status Reserve Shutdown, klasifikasi outage dibagi dalam beberapa jenis kejadian seperti  :
1.         Planned Outage (PO).
2.         Maintenance Outage (MO).
3.         Forced Outage (FO).
PLANNED OUTAGE yaitu keluarnya pembangkit akibat adanya pekerjaan pemeliharaan periodik pembangkit seperti inspeksi, overhaul atau pekerjaan lainnya yang sudah dijadualkan sebelumnya dalam rencana tahunan pemeliharaan pembangkit atau sesuai rekomendasi pabrikan.
MAINTENANCE OUTAGE yaitu keluarnya pembangkit untuk keperluan pengujian, pemeliharaan preventif, pemeliharaan korektif, perbaikan atau penggantian suku cadang atau pekerjaan lainnya pada pembangkit yang dianggap perlu dilakukan, yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya hingga jadual PO berikutnya dan telah dijadualkan dalam ROM berikutnya.
FORCED OUTAGE yaitu keluarnya pembangkit akibat adanya kondisi emergency pada pembangkit atau adanya gangguan yang tidak diantisipasi sebelumnya serta yang tidak digolongkan ke dalam MO atau PO.
2. DERATING
DERATING terjadi apabila daya keluaran (MW) unit kurang dari DMN-nya, derating digolongkan menjadi beberapa kategori yang berbeda. Derating dimulai ketika unit tidak mampu untuk mencapai 98 % DMN dan lebih lama dari 30 menit. Derating berakhir ketika peralatan yang menyebabkan derating tersebut kembali normal, terlepas dari apakah pada saat itu unit diperlukan sistim atau tidak.
Beberapa kategori derating sebagai berikut  :
1.         Planned Derating.
2.         Maintenance Derating.
3.         Unplanned Derating.
PLANNED DERATING merupakan derating yang dijadualkan dan durasinya sudah ditentukan sebelumnya dalam rencana tahunan pemeliharaan pembangkit. Derating berkala untuk pengujian, seperti test klep turbin mingguan, bukan merupakan PD tetapi MD.
MAINTENANCE DERATING merupakan derating yang dapat ditunda melampaui akhir periode operasi mingguan (Kamis, pukul 24:00 WIB) tetapi memerlukan pengurangan kapasitas sebelum PO berikutnya.
UNPLANNED (FORCED) DERATING merupakan derating yang memerlukan penurunan kapasitas segera atau tidak memerlukan suatu penurunan kapasitas segera tetapi memerlukan penurunan dalam waktu enam jam atau derating yang dapat ditunda lebih dari enam jam.
3. RESERVE SHUTDOWN (RS) & NON CURTAILING (NC)
RESERVE SHUTDOWN adalah suatu kondisi apabila unit siap operasi namun tidak disinkronkan ke sistim karena beban yang rendah. Kondisi ini dikenal juga sebagai economy outage atau economy shutdown. Jika suatu unit keluar karena adanya permasalahan peralatan, baik unit diperlukan atau tidak diperlukan oleh sistim, maka kondisi ini dianggap sebagai FO, MO atau PO, bukan sebagai reserve shutdown (RS).
NON CURTAILING (NC) adalah kondisi yang dapat terjadi kapan saja dimana peralatan atau komponen utama tidak dioperasikan untuk keperluan pemeliharaan, pengujian atau tujuan lain yang tidak mengakibatkan unit outage atau derating. NC juga dapat terjadi ketika unit pembangkit sedang beroperasi dengan beban kurang dari kapasitas penuh yang terkait dengan kebutuhan pengaturan sistim. Selama periode ini, peralatan dapat dipindahkan dari operasi untuk pemeliharaan, pengujian atau lain pertimbangan dan dilaporkan sebagai suatu NC jika kedua kondisi yang berikut dijumpai  :
1.      Kemampuan unit tidak berkurang sampai dibawah kebutuhan sistim, dan,
2.      Pekerjaan dapat dihentikan atau diselesaikan dan tidak mengurangi kemampuan DMN serta waktu ramp-up dalam jangkauan normalnya, jika dan ketika unit telah diperlukan    oleh sistim.
8. KARAKTERISTIK OPERASI PEMBANGKIT
1. SPEED DROOP
Prinsip dasar kontrol Speed Droop adalah bagaimana mempertahankan putaran Generator yang terkoneksi dengan Sistem ( Jaringan ) pada Frekwensi yang sesuai atau sama dengan Frekwensi Sistem
Jenis Pengaturan Speed Droop :
      •  Primier è Pengaturan besaran Speed Droop yang dimiliki Governoor secara langsung baik diperbesar atau diperkecil è perubahan S1 ke S2 pada gambar. Semakin kecil Speed Droop yang dimiliki Governoor semakin peka terhadap perubahan beban dan begitu sebaliknya semakin besar Speed Droop semakin malas ( kurang peka ) terhadap perubahan beban.
      •   Sekunder è Pengaturan tanpa mengubah besaran, melainkan hanya mengembalikan Frekwensi ke 100 %, biasanya dilakukan oleh Operator

2. FREQUENCY DEADBAND
Frequency Deadband adalah suatu rentang Frekwensi yang diijinkan dimana Turbin Generator dapat beroperasi sesuai dengan karakteristiknya.Turbin Uap yang beroperasi diluar Frquency Deadband akan menyebabkan terjadinya Resonansi dan Disharmoni Gaya pada sudu tingkat akhir
Rentang Frekwensi Pembangkit Tambak Lorok dan GE

3. E F F I S I E N S I
Effisiensi adalah suatu parameter yang menyatakan tingkat unjuk kerja dari Unit Pembangkit
Prinsip dasar Effisiensi adalah Perbandingan antara Kerja/Energi yang dihasilkan dengan Usaha/Energi yang digunakan.Pada Unit Pembangkit Listrik dikenal istilah Effisiensi Thermal yaitu perbandingan antara Daya Output Generator dengan Pemakaian Energi Kalor Bahan Bakar ( Specific Fuel Consumption è SFc ) 
4. DAYA MAMPU
DAYA MAMPU BRUTTO merupakan Daya ( Kapasitas ) yang dihasilkan Generator pada periode tertentu dengan tidak dipengaruhi oleh Musim atau Derating lainnya.
DAYA MAMPU NETTO merupakan Daya Mampu Brutto dikurangi dengan Pemakaian Sendiri (alat bantu operasional).
DAYA MAMPU MINIMUM merupakan Daya (Kapasitas) Minimum yang dihasilkan Generator dengan tidak mempengaruhi beroperasinya peralatan bantu Unit Pembangkit.
5. RAMP RATE
Ramp Rate adalah suatu besaran yang membawa Turbin pada titik Temperatur Operasi, satuan 0C/Jam dengan berpatokan pada kenaikan First Stage Metal Turbine Temperature, tujuannya adalah menghindari Thermal Stress pada Turbin.
Secara umum ramp rate juga dikenal dengan tingkat kecepatan maksimum naik atau turunnya beban.
Contoh :
Turbin Gas (PLTG) dengan kapasitas 100 MW ramp rate 6 MW/menit.
Turbin Uap (PLTU) dengan kapasitas 100 – 600 MW ramp rate 5 MW/menit.
6. START-STOP
Start-stop Unit adalah suatu kondisi dimana Unit Pembangkit dilakukan Start atau Stop dalam suatu waktu dan kondisi tertentu
Tahapan Proses Start Unit Pembangkit :
          Proses Start alat-alat bantu ( Auxiliary ) è sistem bahan bakar, Air, Udara dll.
          Proses Pembakaran ( Firing ) è terjadinya reaksi pembakaran bahan bakar ( BBM, Gas, Batu bara dll. )
          Proses Rolling Turbin sampai dengan Full Speed No Load ( FSNL )
          Proses Paralel Generator dengan Jaringan.
Jenis Start pada PLTU ( tergantung kapasitasnya ) :
          Start Dingin ( Cold Start )         è Unit Stop > 48 Jam
          Start Hangat ( Warm Start )      è Unit Stop 8 s/d 48 Jam
          Start Panas ( Hot Start )            è unit Stop < 8 Jam
Tahapan Proses Sop Unit Pembangkit :
          Penurunan beban secara bertahap
          Pelepasan Generator dari Jaringan
          Penutupan Katup Utama
          Penurunan Putaran Turbin ( natural )
          Pendinginan ( Cooling )  -Forced Cooling
                                                  -Natural Cooling
7. Minimum Down Time
Minimum Down Time adalah waktu yang diperlukan Unit Pembangkit untuk tetap dalam kondisi tidak terhubung dengan Jaringan dan Mesin tersebut tidak beroperasi setelah Shutdown untuk Stand-by atau gangguan.
8. Minimum Up Time
Minimum Up Time adalah waktu yang diperlukan Unit Pembangkit untuk tetap dalam kondisi terhubung dengan Jaringan ( on-line ) setelah Start-up dan Unit dibebani dengan beban minimum atau lebih sebelum diperintahkan untuk Shutdown kembali

9. KARAKTERISTIK LISTRIK GENERATOR
Generator bekerja berdasarkan azas Elektromagnetik terdiri dari beberapa bagian utama :
  • STATOR è Belitan 3 phasa, Arus AC 3 phasa, Induksi         antar phasa, Rumah Stator dll.
  • ROTOR è Belitan Eksitasi, Arus searah ( DC ), Armatur ( belitan peredam ), Lempengan logam yang disatukan dll.
  • LINTASAN FLUKSI ROTOR è berupa celah udara ( Air Gap )

10. GENERATOR
Generator pada unit Pembangkit adalah Mesin Arus Bolak balik ( Synchron ) yang digunakan untuk mengubah Daya Mekanik menjadi Daya Listrik
Prinsip Kerja :
Rotor di Supply arus DC untuk menghasilkan medan magnit Rotor, lalu diputar oleh Penggerak Mula ( Turbin atau lainnya ) sehingga diperoleh Medan Magnit Putar dan Medan Magnit Putar inilah yang menginduksi Tegangan AC 3 Fasa ke Belitan Stator

11.  Kurva Kapabilitas Generator
Kurva Kapabillitas Generator adalah Kurva yang menjelaskan pola Operasi Generator dilihat dari sisi Beban yang diterima Jaringan è dari grafik ini dapat ditentukan titik operasi terbaik Generator dilihat dari sisi pendinginannya ( tekanan Gas hidrogen )
Kurva Kapabilitas dibatasi Oleh :
           Sumbu PF 0 Lagging
           Sumbu PF 0,8 Lagging
           Sumbu PF 0,95 Leading
           Sumbu PF 0 Leading


12. Kurva V
Kurva V adalah Kurva yang menggambarkan besarnya arus penguat ( Field Current ) versus Daya Output Generator dalam MVA è dalam beberapa Grafik sesuai Nilai Power Factor ( PF )Besaran Daya MVA & Arus Penguat dibatasi Oleh :
           Temperature Maximum Winding Rotor
           Temperature Maximum Winding Stator
           Temperature Maximum Ujung Inti Stator (Stator End Core)

13. SISTIM EKSITASI
Fungsi sistim eksitasi pada generator  ,mengatur aliran arus searah pada kumparan rotor ( rotor winding ) sehingga tegangan generator mencapai nilai yang diharapkan.Sistim eksitasi  diharapkan mampu mendukung operasi saat beban rendah ,normal maupun saat terjadi gangguan . Sistim eksitasi dilihat dari:
a.Kontruksi :   - statis
                       - berputar / rotating
b.Tegangan :  - searah
          - bolak balik dengan penyearah
 c.Ilmu listrik: - penguatan sendiri
                       - penguatan terpisah
14. GANGGUAN GENERATOR
  •   MACAM MACAM  GANGGUAN GENERATOR
1.      GANGGUAN LISTRIK ( ELECTRICAL FAULT ):
a.       Hubung singkat 3 fasa
b.      Hubung singkat 2 fasa
c.       Hubung singkat 1 fasa ke tanah
d.      Kumparan medan penguat hubung tanah
e.       Kehilangan medan penguat
f.       Tegangan lebih
  •   GANGGUAN MEKANIS ( MECHANICAL OF THERMAL FAULT )
a.       Motoring
b.      Pemanasan lebih setempat
c.       Kesalahan parallel
d.      Gangguan sistem pendingin
  •  GANGGUAN  SISTEM ( SYSTEM FAULT )
a.       Lepas sinkron
b.      Frekwensi abnormal
c.       Beban tidak seimbang